Kamis pagi itu langit Banjarnegara sangat cerah. Pukul 6 pagi saya sudah duduk di tempat pangkalan pemberhentian bis dekat persimpangan kantor. Kalau biasanya cuma melewati pangkalan ini untuk menuju kantor, hari ini saya ikut membaur dengan para siswa yang sama - sama menunggu bis.
Kota Bandung menjadi tujuan saya untuk menghabiskan akhir pekan, mungkin saja ini adalah travelling solo perdana saya. Berbekal informasi dari teman kantor, saya memutuskan berangkat lebih pagi karena jadwal bis menuju Bandung hanya ada di pagi dan petang hari. Daripada mengambil resiko ketinggalan bis, pukul 6 pagi saya sudah rela nongkrong di pinggir jalan.
Tidak salah untuk memilih bis sebagai alat transportasi ke Bandung saat pagi hari. Pemandangan sepanjang perjalanan benar - benar memanjakan mata dan menambah wawasan kota apa saja yang dilewati untuk sampai ke Kota Bandung.
Seminggu sebelum berangkat saya sudah memilih tempat penginapan selama tinggal di kota Bandung. Selain melihat sendiri daftar hotel yang ada di Bandung melalui di sini , kebetulan teman di Bandung membantu mencarikan hotel yang letaknya di pusat kota dekat alun - alun dan mudah kalau mau ke mana saja. Hotel Zodiak Asia Afrika menjadi pilihan saya saat itu, karena hotel ini berada di jantung kota Bandung. Jarak hotel ke alun - alun hanya sekitar kurang lebih 150 meter dan yang mengagetkan saat mengecek letaknya di Google Maps, kawasan itu dekat pula dengan Braga dan Museum Asia Afrika.
Perjalanan menghabiskan waktu 11 jam dan hujan gerimis menyambut kedatangan saya di kota Bandung. Saya bergegas berjalan menuju hotel dan ketika masuk lobby, interior simple modern dengan gambar 12 lambang zodiak dan sudut etalase sederhana menjadi penghias manis di lobby hotel.
 |
| Kamar Hotel |
 |
| Toilet kamar hotel |
Hotel Zodiak memiliki berbagai kamar dengan variasi room rate dari Rp 260.000 - Rp 275.000,- (belum termasuk pajak), harga yang tergolong murah dan bersahabat dengan isi dompet untuk sekelas hotel yang terletak di jantung kota Bandung. Hal lainnya dari hotel Zodiak ini adalah akses wifi yang tergolong lancar, saat itu laptop dan HP terkoneksi secara bersamaan ternyata aksesnya masih lancar tanpa terputus sama sekali. Colokan di kamar pun juga banyak, ada colokan dekat meja rias, di samping kasur dan dekat dengan laci samping TV, jadi jangan khawatir kekurangan tempat colokan charger di kamar hotel.
Malam pertama saya habiskan menikmati suasana malam di alun - alun Bandung yang konon lapangannya dari rumput sintetis. Banyak sekali warga Bandung yang menghabiskan waktu bersama keluarga atau orang terdekat di tempat ini. Fasilitas kebugaran menjadi pelengkap di sisi utara alun - alun. Banyak pula tempat duduk dilengkapi pohon sebagai peneduh, sangat nyaman untuk menikmati indahnya malam kota Bandung.
 | |
| Alun - alun Bandung |
 | ||
| Lapangan Alun - alun berlatar Masjid Raya Bandung |
Jalan Asia Afrika menyimpan segudang tempat sejarah yang menarik untuk dikunjungi. Jalan ini menjadi sangat cantik dan ramai dikunjungi setelah dirombak oleh Pemerintah guna memeriahkan acara akbar KAA yang berlangsung sekitar bulan april 2015 silam. Pemerintah Kota Bandung membuat banyak kursi di sepanjang jalan Asia Afrika layaknya jalanan di Eropa yang memanjakan pengunjung untuk duduk sambil menikmati kawasan tersebut. Museum Konferensi Asia Afrika atau dikenal dengan nama lain Gedung Merdeka menyimpan barang - barang sejarah di awal kemerdekaan Republik Indonesia. Museum KAA dibuka dari hari Senin - Jum'at pukul 08.00 WIB - 15.00 WIB dan pukul 12.00 - 13.00 WIB Museum tutup tengah hari untuk istirahat jam makan siang. Tak jauh dari Museum KAA ada juga tugu titik nol Bandung yang berseberangan dengan Hotel Savoy Homan yang merupakan hotel tertua di kota Bandung.
 | |
| Monumen Bola Dunia |
Tak jauh dari jalan Asia Afrika, ada sebuah jalan yang begitu terkenal di kota Bandung yaitu jalan Braga. Jalan ini sudah ada sejak jaman Hindia Belanda dengan bangunan arsitektur khas Eropa yang membuat kawasan ini layaknya jalanan di kota Paris, jadi tidak salah sebutan Paris Van Java disandang oleh kota Bandung. Awalnya jalan ini hanyalah sebagai area pemukiman lalu berkembang dengan munculnya toko dan butik pakaian yang mengikuti model dari Paris yang menjadi pusat model pakaian dunia saat itu.
Kini jalan Braga semakin ramai dengan banyak tempat kuliner yang menarik dan bar yang siap menghibur para wisatawan. Ada beberapa tempat kuliner di Braga yang sudah sejak dulu dan wajib untuk dikunjungi, antara lain Braga Permai. Restoran ini dibangun pada tahun 1921 dan beralamatkan di Jalan Braga no 85 Bandung. Dulunya, restoran ini bernama Maison Bogerijen yang merupakan restoran favorit orang - orang Belanda elit jaman dulu dengan sajian menu dari seluruh dunia. Nama menu Eropa di Braga Permai menggunakan dari bahasa Perancis dan Belanda seperti, Steik (bistik), Onbitjkoek , Gevulde Speculaas.
Tak jauh dari Braga Permai juga terdapat toko Roti Sumber Hidangan yang terletak di Jalan Braga no 20 - 22 yang sudah beroperasi dari tahun 1929. Menu roti yang disajikan di toko roti ini pun juga menggunakan bahasa Perancis dan Belanda misalnya saja suikerboll , kasstook , krentenbol dan melkbrood.
Hari Minggu banyak tempat yang ingin dikunjungi di daerah Lembang, tapi sayang sekali karena keterbatasan waktu jadwal pulang hanya bisa mampir ke Floating Market Lembang. Tempat wisata ini sangat menarik dengan konsep pasar terapung layaknya pasar tradisional terapung di Kalimantan. Berada di seberang pasar Lembang yang cukup sejuk, Floating Market Lembang memberikan sensasi belanja makanan yang terapung di danau yang dulunya bernama Situ Umar. Pembayaran tidak menggunakan uang tetapi menggunakan koin yang sebelumnya ditukarkan di pos penukaran koin. Uang yang sudah ditukarkan menjadi koin tidak bisa diuangkan kembali jadi dipikirkan dahulu berapa uang yang akan ditukarkan untuk berbelanja di sana.
Info Hotel Zodiak @Asia Afrika :
Jalan Asia Afrika no. 34 Kota Bandung
Telepon : (022) - 4267468
Fax : (022) - 4267464
Email : asiaafrikabandung@zodiak-hotel.com
Kini jalan Braga semakin ramai dengan banyak tempat kuliner yang menarik dan bar yang siap menghibur para wisatawan. Ada beberapa tempat kuliner di Braga yang sudah sejak dulu dan wajib untuk dikunjungi, antara lain Braga Permai. Restoran ini dibangun pada tahun 1921 dan beralamatkan di Jalan Braga no 85 Bandung. Dulunya, restoran ini bernama Maison Bogerijen yang merupakan restoran favorit orang - orang Belanda elit jaman dulu dengan sajian menu dari seluruh dunia. Nama menu Eropa di Braga Permai menggunakan dari bahasa Perancis dan Belanda seperti, Steik (bistik), Onbitjkoek , Gevulde Speculaas.
Tak jauh dari Braga Permai juga terdapat toko Roti Sumber Hidangan yang terletak di Jalan Braga no 20 - 22 yang sudah beroperasi dari tahun 1929. Menu roti yang disajikan di toko roti ini pun juga menggunakan bahasa Perancis dan Belanda misalnya saja suikerboll , kasstook , krentenbol dan melkbrood.
Hari Minggu banyak tempat yang ingin dikunjungi di daerah Lembang, tapi sayang sekali karena keterbatasan waktu jadwal pulang hanya bisa mampir ke Floating Market Lembang. Tempat wisata ini sangat menarik dengan konsep pasar terapung layaknya pasar tradisional terapung di Kalimantan. Berada di seberang pasar Lembang yang cukup sejuk, Floating Market Lembang memberikan sensasi belanja makanan yang terapung di danau yang dulunya bernama Situ Umar. Pembayaran tidak menggunakan uang tetapi menggunakan koin yang sebelumnya ditukarkan di pos penukaran koin. Uang yang sudah ditukarkan menjadi koin tidak bisa diuangkan kembali jadi dipikirkan dahulu berapa uang yang akan ditukarkan untuk berbelanja di sana.
 | |
| Area meja dan kursi |
 |
| Koin |
 |
 |
| Meskipun lagi gerimis tetap minum es goyobod |
Info Hotel Zodiak @Asia Afrika :
Jalan Asia Afrika no. 34 Kota Bandung
Telepon : (022) - 4267468
Fax : (022) - 4267464
Email : asiaafrikabandung@zodiak-hotel.com
